Tuesday, 8 January 2019
Hujan Suatu hari, hujan datang menyapa jendela rumahnya yang saban hari diterpa debu dan panas. Termenung ia ketika melihat bahwa hujan datang membawa gelap. Ditariknya secarik kertas dan ia menulis, "Hujan, apa yang sedang kau pikirkan sehingga hadirmu dihiasi dengan sendu?" Lalu ia menempelkan kertas tersebut di jendela, dimana tulisannya itu menghadap ke luar. Tak lama kemudian, terdengarlah ketukan berirama yang berasal dari jendela tersebut. Terkejut ia ketika melihat bahwa seekor burung kecil mematuk-matukkan paruhnya tepat kearah tulisannya dengan membawa sepucuk daun. Lekas dibukanyalah kaca jendela dan mengisyaratkan burung kecil itu untuk masuk. Akhirnya masuklah burung tersebut dan masih terbang hendak mencari alas nyaman untuk dipijak. Ia terus memperhatikan gerak-gerik tamu kecilnya ini. Sampai akhirnya burung itu berpijak tepat di kasurnya. Bulunya basah dan sayapnya terlihat lemah. Kepalanya terus menoleh ke kiri dan kanan untuk memastikan keadaan. ...