Masakini

Halo semuanya, 
masih bersama gua Azi si Pelajar Lepas. Akhirnya setelah lama gak nulis karena bingung mulainya dari mana. Tiba-tiba gua menemukan momen dan hal menarik untuk mulai kembali di tahun ini.  Apalagi Mei ini adalah bulan yang pas juga buat gua,  karena tanggal 15 mei bertepatan 13 tahun blog gua berdiri dan hadir menemani para kawula muda, hehe *senyum Roblox.

Gua gatau sampai kapan blogger akan tetap ada, setidaknya lewat tulisan di Blog ini gua akan tetap "hidup", dalam artian sebenarnya. 

Senada dengan yang diungkapkan oleh filsuf Yunani, Aristoteles, "Scripta Manent Verba Volent" yang bermakna, "Kata-kata lisan terbang, sementara tulisan menetap

Gua juga suka kutipan umum ini
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"-Pramoedya Ananta Toer.

Yah walaupun tak ada yang abadi, karena setiap manusia fana. 
Kalau hewan, fauna.

Oek

Banyak tokoh-tokoh besar juga seperti Eyang B.J.Habibie, Om Albert Einstein, Bu R.A.Kartini, Tuan Ibnu 'Arabi, Kang Elon Musk, lewat pencapaian, cerita mereka dijadikan biografi dan masih dikenang sampai saat ini. 

Gua gak menyamakan diri gua sebagai tokoh besar yang punya pencapaian dan menyebut bahwa tulisan gua ini sebuah karya sih, tapi dari awal bikin blog ini tujuan gua masih sama, untuk menarik minat membaca dan menjaga agar gua tetap "hidup" dan tidak lenyap, selain menjadi platform tempat gua membagikan sesuatu secara Lepas.

Asik, lepas gatuh. 

Walaupun setelah 13 tahun berlalu,  sampai saat ini gua masih merasa sama, hanya Deket sama keluarga dan orang tersayang,  nggak punya temen deket banget kaya ade-ade gua. belum punya rumah bagus, belum punya mobil Civic, masih pakai hp Oppo, belum punya perpustakaan pribadi dilengkapi sudut khusus dengan sofa besar dan lampu membaca yang nyaman. Banyak banget maunya ya 😅.

Walaupun ada juga orang yang menganggap tulisan gua aneh, gajelas, jauh dari kata sempurna. tetapi setidaknya, gua sudah menganggap bahwa blog ini salah satu aset yang bisa gua banggakan dan setiap membaca tulisan diblog ini bisa membuat gua teringat dan yah, sedikit tertawa dalam hati. (Pfft) 

Jadi belum lama ini, gua nonton podcast Raditya Dika sama Baskara Putra ngomongin proses pembuatan musik,

hampir 50 menit gua nonton, kesimpulan yang bisa gua ambil dari situ tenyata mereka lulusan Fisip UI. Poin itu menjawab pertanyaan gua. "Kenapa Hindia bisa membuat mixtape 16 track dalam waktu  beberapa bulan?". "Kenapa Raditya Dika bisa sukses menjadi penulis dan memvisualisasikan karyanya lewat beberapa platform?"

Jawabannya sama, karena awalnya mereka menulis, jujur dan tulus disertai dengan kemampuan bercerita yang sudah terasah, terlatih jadi bisa mengkomunikasikan setiap buah pikiran itu lewat platform mereka sampai bisa diterima dan disukai oleh khalayak ramai. 
Itu yang masih sangat kurang (bisa dibilang jauh lah) dari gua, saat ini pun gua masih ngerasa bingung setiap menulis, karena kemampuan komunikasi gua in real life ajah masih suka ga pede untuk mulai ngobrol sama orang baru, bahkan mesen makanan di restoran masih malu, padahal bayar. 

Nyatanya kemampuan bercerita itu sangat penting. Bisa memperkuat kemampuan menulis kita. Ibaratnya gimana orang mau tahu tentang sesuatu, kalau untuk menceritakan sesuatu itu masih sulit? Jika gua sudah bisa bercerita secara terstruktur, pasti orang lain akan menyimak dan memahami apa yang ingin gua sampaikan. 

Sempet cari tips konsisten menulis dari Raditya Dika infonya gini : 

"Kalau sedang gak mood nulis, nulis apa adanya ajah, yang penting nulis dulu, 1 halaman jelek lebih baik daripada 0".

Ini gua suka, tapi untuk realisasinya emang agak sulit, kadang apa yang mau gua omongin pas gua mau tulis kaya gak tersampaikan dengan baik dibanding ngomong dalam hati. 


"Selesai, lebih baik dibanding sempurna. Selesaikan dulu, baru disempurnakan" 

Ini udah mulai gua terapkan. Karena ngeliat tulisan gua yang dulu kayanya asal tulis ajah apa yang ada di otak gua, gak yang terlalu dipikirin Matang banget. 

"Karena tulisan yang berkualitas lahir dari tulisan jelek yang terus disempurnakan"

Yah harapannya seperti itu, supaya perkembangan gua makin terlihat ajah disetiap tulisan gua. 

Adek gua yang paling kecil juga yang biasanya masih gua omelin, masih gua pangku, masih diajak ke Indomaret jajan sekarang udah lulus SMA dan rencana nya mau kuliah. Gua langsung tanya kan. 

"Dek, kuliah mau ngambil jurusan apa?"

"Mau ngambil Fikom, mas" jawab dia 

"Lah kok ilmu komunikasi, kan udah sering ngobrol setiap hari? terus juga kayanya lebih gaul lu daripada gua, kenapa gak Fakultas Teknik? " Cetus gua. 

"Gapapa mas, biar sekalian nyambung ajah siapa tau ada pelajaran fotografi, suka foto soalnya" alasan yang unik, tapi masuk media dan komunikasi visual sih.
 
Momen ini juga yang meyakinkan gua untuk menulis tentang ini, sekaligus mengingatkan bahwa komunikasi itu memang penting. 

Apalagi setelah mengajar bahasa inggris dan Sunda, gua sekarang mengenal ekspedisi. Diharuskan bisa komunikasi dengan orang-orang dari seluruh Indonesia, terutama Maluku Utara & Maluku. Setelah hampir setahun mengenal, dapet jalan-jalan gratis lagi (sekalian training untuk pembukaan cabang baru disana) ke Kota Daeng, yaitu Kota Makassar

Tapi, lebih lengkapnya lanjut di next post ajah deh. 



Salam hangat, 

Pelajar Lepas 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Langit Pt. II

30 Oktober