Metamorfosis Sempurna

Mungkin, dulu lu pernah denger anak SD kalo ngeledekin temennya yang kesusahan dia suka bilang begini.

'Teluuurrrr... Kacaaang.. Teluuurrr... Kacaaang...  Kacang Telur..?' *Lah.. kok jadi malah kayak iklan yak.. sori salah maksud gua kayak gini..

'Telor.. Telor.. Ulat.. Ulat.. Kepompong.. Kupu-Kupu.. Kasian deh luu.. kasian deh luu..'

Dan, sekarang gua mikir kenapa kupu-kupu ya ? Oh mungkin biar pas aja yah nadanya U ketemu U. Tapi, kalo menurut gua, lebih enak kalo hewannya diganti sama ayam. Karena, ayam lebih kasihan dibanding kupu-kupu. Jadi, lagunya akan seperti ini.


'Telor... Telor... Anak Ayamm... Ayam Remaja... Ayam Goreng... Kasian deh luu... Kasian deh luu...' Yah.., Ayam tidak pernah merasakan dewasa. Karena, ketika mereka sadar sudah dewasa mereka sudah dalam bentuk Ayam Goreng. #PrayforAyam.

Tapi sekali lagi, gua berpikir "Kenapa harus Kupu-Kupu...?"  dia tidak salah apa-apa. Justru dia  adalah salah satu contoh hewan yang mengalami Metamorfosis Sempurna dan harusnya kita bisa belajar banyak dari dia. Oke, biar Gue jelaskan.

Yang dimaksud Metamorfosis Sempurna adalah perubahan biologi yang terjadi pada hewan dan biasanya lebih kepada bentuknya. Seekor Kupu-Kupu awalnya adalah sebuah Telur... sendirian, gelap, mereka tidak tahu apapun tentang dunia luar. Dan pada akhirnya, mereka menetas... menjadi sesuatu yang nantinya akan merasakan kerasnya dunia luar yaitu seekor Ulat...

Menjadi seekor Ulat tidaklah mudah teman-teman, mereka harus berjalan perlahan-lahan mencari makan dari satu daun ke daun lainnya, mengatasi berbagai masalah yang dilaluinya hanya untuk bertahan hidup. Sampai akhirnya.., Datang suatu masa dimana mereka harus berubah mereka tak lagi harus hidup seperti ini terus menerus. Ya.. mereka memutuskan untuk menjadi sebalut Kepompong.., mereka memutuskan untuk mengambil waktu sendiri.., terperangkap dalam balutan sutera.., dalam kurun waktu yang lumayan lama agar apa.. agar apa.. agar mereka bisa menjadi Kupu-Kupu.

Hipotesis

Nah, dari uraian diatas gua bisa mengambil hipotesis bahwa "Kenapa sih Kupu-Kupu mau menjadi Kepompong?" jawabannya karena mereka percaya kalo mengambil waktu sebentar untuk kebebasan yang lama itu.. Worth it.. Gua punya temen cewek yang menurut gua dia sudah mengalami metamorfosa sempurna. Kenapa gua bilang dia sudah mengalami metamorfosis sempurna..? Begini ceritanya.

Gua tau dulu dia itu bagaimana, masih polos, masih lucu belum tahu apa-apa dan itu gua gambar kan seperti fase "Telur"nya dia. Dan akhirnya, dia mulai memasuki fase "Ulat" dimana dia mulai mengalami masalah-masalah yang muncul, di Keluarganya, Percintaannya, Sekolahnya, dan Pergaulannya.. 

Dan setelah itu semua, Gua yang tau tentang perkembangannya melihat kalo dia memutuskan untuk memasuki fase "Kepompong"nya ditandai dengan... 

Dia memutuskan untuk Berhijab. Menutupi dirinya dari hal-hal yang buruk yang biasa dia lakukan. Karena apa ? karena, Kepompong tau kalau dia menutup dirinya walaupun itu sesak, ataupun tidak nyaman. Suatu saat nanti dia akan menjadi "Kupu-Kupu " yang selama ini dia idam-idamkan.. bisa terbang bebas diangkasa.. berpindah dari satu bunga ke bunga lain.. Tanpa harus bersusah payah berjalan..

Kesimpulan

Sebenernya yang namanya metamorfosis sempurna itu bukan berarti lu harus berhijab. Tapi, lu tau saat dimana lu harus jadi "Kepompong"..  Saat dimana lu mencoba untuk menahan dari sesuatu yang merugikan diri lu dan berharap bahwa sesuatu yang baik akan memperoleh hasil yang baik juga.. 

Saat gua menulis tulisan ini, Gua jadi mikir .. Apakah gua udah mengalami metamorfosis sempurna ya..?

Mungkin, kalo diibaratkan metamorfosis gua bukan seperti  seekor Kupu-Kupu.. Tapi, lebih ke seekor Katak.. Dari mulai sebuah "Telur" menetas menjadi seekor "Kecebong" atau "Berudu". Lalu.. menjadi Seekor "Katak Kecil", dan akhirnya, Stop.. Yah.. fase gua masih disitu.. diantara fase "Katak Kecil" dan "Katak Dewasa". Mungkin bisa dibilang, Gua adalah...   

..."Katak Remaja"...

Seekor Katak yang masih bingung menentukan apakah dia akan hidup di Air. Ataukah di Darat. Atau, justru tidak di kedua tempat tersebut. Dia ingin hidup di Udara. mencoba menerjang keterbatasannya.. Yang manapun boleh.. asalkan tidak bermetamorfosa seperti "Kecoak" dari mulai fase "Telur" ke fase "Larva" lalu Ke "Kecoa kecil", "Kecoa Dewasa" yang manapun itu orang tetap menganggapnya menjijikan.

Yah.. Walaupun terkadang.. yang "Manusia" anggap menjijikan itu belum tentu tidak bermanfaat. Tapi kembali lagi pada diri kita masing-masing yang menentukan. Apakah ingin jadi seperti Hewan "Kupu-Kupu" yang ber-Metamorfosis Sempurna dengan baik.. Atau, Seperti "Kecoak" yang menjijikan. Atau, yang lebih buruk dari fase "Kecoak" tersebut. Yaitu... fase "Manusia" yang Gagal Ber-Metamorfosis Sempurna... 

That's Your Choice, Dude..


Salam Hangat


Pelajar Lepas







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Langit Pt. II

Happy Hakteknas

Masakini