"My Book, My Adventure"
Bukuku..
Mungkin orang-orang hanya menganggapnya sebagai lembaran kertas yang tak bernyawa..
Tapi, bagiku. Bukuku lebih dari sekedar itu..
Dialah buku yang selalu kubawa, apapun pelajaran di sekolah..
Dialah sahabat setia yang selalu menemaniku disaat jam pelajaran yang paling kusukai di sekolah, yaitu saat jam pelajaran.. Kosong.
Dialah yang selalu menampung setiap gambar-gambar atau coretanku dikala aku bosan.
Aku masih ingat, sampul Bukuku itu, warna biru muda dihiasi gambar seekor anjing dengan selipan
beberapa kata-kata mutiara khas buku Sidu. Dan beberapa stiker sekolahku "STM Grafika YL 1954" yang kubeli terpaksa karena disuruh sama Anak Senior Sekolahku.
Biasanya metode penjualan mereka sama. Kurang lebih seperti ini,
Anak kelas satu lagi ke toilet, tiba-tiba disamperin sama senior.
"Eh, luh! Ya, eluh! Nih stiker.." sambil membagikan stiker ke kami anak junior.
"Yah bang lagi gak ada duit.." mencoba mengelak, biar gak beli.
"Yaudah bawa aja dulu, kalo bayar sekarang tiga ribu.. kalo bayar besok lima ribu siapa namalu..? Kelas berapa..?" Habis itu mereka mencatat nama kami. Dan, kami cuma bisa masang wajah melas.
Biasanya kalo udah pakai metode begini, kita cuman pasrah bayar hari ini.. daripada bayar besok, udah ditagih ke kelas masing-masing karena namanya udah dicatet, bayarnya lebih mahal pula. Pusing kepala Berbih..
Dan, gara-gara hal ini pula kadang-kadang Aku tidak jajan karena semua uangku habis dibelikan stiker "maksa" yah, begitu aku menyebutnya.
Akhirnya, daripada sia-sia stiker itu aku tempel di mana-mana. Di jendela, di rumahku, di jendela rumahku, asalkan jangan di jendela.. dunia. Yaelah..
Tadinya kepikiran juga mau dipasang di pintu tapi gak bisa. Soalnya, pintunya.. pintu maaf.Yaelah(2). Dan, termasuk di sampul Bukuku ini.
Aku masih ingat gambar pertama yang aku torehkan di Bukuku itu adalah gambar dari majalah anime. Gambar tiga orang anak yang melakukan graffiti. Dan, ketika dibalik halaman keduanya adalah gambar yang aku buat sendiri dengan bermodalkan inspirasiku yaitu, gambar seorang Samurai. Yah.. Samurai. Sengaja diulang biar keren.
Cuma, ada yang berbeda dari gambar Samurai yang aku buat entah kenapa inspirasiku waktu itu membuat seorang Samurai dengan rambut panjang yang diikat ekor kuda. Enaknya sih, ekor cicak jadi kalo dicukur rambutnya bisa gerak sendiri. Tapi tidak mungkin.
Dengan tatapan tajam yang tersembunyi dibalik kacamatanya. Dan tangannya cuma sebelah kiri. Yang sebelahnya lagi putus.. Aku masih belom ingat waktu itu putusnya kenapa? Apa karena perbedaan keyakinan? Atau karena memang dia sudah tak sejalan. Aku masih belom ingat.
Yah,.. mungkin Samurai itu ingin mengajarkan kepada kita. Semangat pantang menyerah walaupun sudah tidak punya tangan andalannya tapi dia tetap bertarung dan berjuang dengan apapun yang masih dia punya.
Sebenarnya, alasanku membuat tulisan yang panjang lebar begini adalah untuk mengenang Bukuku. karena, dia sekarang sudah tiada.Ketika aku mencarinya, nampaknya dia sudah pergi kabur dari rumah. Pergi beserta Semua LKS-ku waktu sekolah untuk ditimbang.
Yah.. yang penting pesan ku. Dimanapun kamu berada, bermanfaatlah untuk orang lain. Walaupun hanya untuk menjadi kertas pembungkus gorengan atau dihancurkan untuk didaur ulang. Aku tetap bangga padamu.
Selamat jalan, Bukuku.
A qui te amo
Salam hangat,
Pelajar Lepas
Komentar