Maaf, Tulisanku Jelek

(Itu adalah kata-kata yang sering kuucapkan ketika habis menulis dimanapun.)

Tak terasa, udah lama juga aku tidak menulis.. Padahal aku senang kalo menulis di blog. Soalnya, tulisannya bagus gak kaya di dunia nyata..  Asli tidak dibuat-buat, tulisanku di dunia nyata itu abstrak, susah dibaca. Makanya, setiap berdoa pada Tuhan. Aku bukan minta agar tulisanku bagus, tetapi aku selalu minta agar aku diberi kemampuan untuk membaca tulisanku. Gapapa deh, orang lain kurang bisa membacanya. Yang penting kalo orang lain tanya kepadaku, aku bisa membacanya, walaupun agak susah, seperti memecahkan The Da Vinci Code..


Mempunyai kemampuan menulis kurang bagus ini sudah aku kuasai sejak masih kecil. Diantara keluargaku, cuma aku yang tulisannya kurang bagus. Adik-adikku pernah sih tulisannya kurang bagus. Tapi, seiring perkembangan jaman, Tulisan mereka  berubah menjadi bagus sendirinya, sedangkan kemampuan menulisku malah sebaliknya.  Sampai- sampai aku pernah berpikir 'Jangan-jangan kemampuan menulisku ini menolak evolusi'.


Bahkan saking jeleknya (Ralat, tidak bagusnya) tulisanku. Sudah banyak kata -kata julukan yang diberikan teman-temanku untuk tulisanku. Ada yang bilang kaya ceker ayam, ceker bebek, untungnya tidak ada yang bilang kaya ceker dinosaurus. Kalau ada yang bilang kaya gitu, mungkin tulisanku sudah lama jadi fosil dan diawetkan di museum.

 Sering dikatakan tulisannya jelek seperti itu membuat insting  bisnisku bekerja 'Bagaimana kalau aku membuat warung Sup ceker saja?' jadi aku bikin sup, abis itu aku menulis di secarik kertas, lalu sobek-sobek kertasnya, ceburin ke Supnya... Rebus sampai matang, diamkan sejenak Jadi deh Sup Ceker. Paling-paling besoknya digusur warungku sama BPOM.

Tidak hanya itu. Ada juga teman-temanku yang memberi julukan yang sangat kreatif terhadap tulisanku. Katanya, tulisanku seperti Sandi Rumput. WADAUW!! *lompat kaget.
 Ada yang tau gak sandi rumput? Seperti inilah gambarnya,


Kaget kan, sama.. aku juga kaget waktu pertama kali tulisanku dibilang seperti itu. Ini tidak mencerminkan  sebuah tulisan sama sekali.


Baru-baru ini, bahkan ada yang bilang bahwa tulisanku "Nggak Selow" WAUW!? *Lompat kaget tingkat kabupaten.


Sekali lagi aku tegaskan dan perlu aku beritahu ya.., bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu. *Loh kenapa UUD, bukan itu
Gini biasanya nih ya, julukan "Nggak Selow" itu diberikan pada orang yang mukanya ngajak berantem.. Atau kepada sesuatu yang mengajak orang untuk berkelahi. Lalu apa korelasinya dengan tulisanku!? Aku kan cuma menulis di kertas, tidak untuk mengkritik yang menuai perselisihan..


Dan, diantara semua julukan, ada satu julukan yang sangat kreatif. Mungkin, itu bisa disebut sebagai salah satu pemenang di nominasi "Julukan Terkreatif Pada Tulisanku" yaitu dia bilang bahwa tulisanku seperti, Semut Berbaris... WOW!! Prok prok *applause *lompat kaget tingkat nasional.


Memangnya, tulisanku kalau ditepuk Bubar!?.. Lagian, sejak kapan semut berbaris!?.. Dia lagi latihan Paskibra!?.. Lagian nih ya, kalo memang tulisanku seperti semut berbaris. Mungkin, aku akan jadi pembinanya, lalu aku bakalan bilang ke teman-temanku,


'Hei!! Teman-temanku.., Sini deh.. Sini..' Teriakku.


'Ada Apa!?..' kata teman-temanku.


'lihat, tulisanku seperti semut berbaris ya..'


'Akh, bohong.. Katanya seperti semut berbaris, tapi tulisanmu berpisah-pisah itu..' kata mereka tidak percaya


lalu, aku bilang ke mereka.


'Iya sih, tadi tulisanku seperti semut berbaris. Tapi, aku lagi suruh mereka istirahat di tempat' kataku, dengan wajah polos anak SD.


Hening


Abis itu.. mereka bilang 'Yekh... serah lo deh..!!


Jika benar tulisanku seperti semut berbaris, berarti aku tidak boleh menulis tulisanku Di Dinding.. Nanti Tulisanku.. Menatapku Curiga.. Seakan Penuh Tanya.. Sedang apa disini?.. Menanti pacar jawabku.. Jiahhh.. kaya lirik lagu ya..

Terlepas dari semua itu, Aku sangat bersyukur juga punya kemampuan menulis yang kurang bagus. Jadi Aku bisa mengasah kemampuanku yg lain. seperti membaca lebih banyak, menghapal lebih cepat, mendengarkan lebih sabar dan berbicara lancar kepada orang lain.

Karena, Aku percaya Tuhan menciptakan kita ke Bumi pasti ada alasannya, cukup bersyukur dengan apa yang kita miliki, dan manfaatkan apa yang kita bisa. Kalau kau masih merasa kurang puas, cukup lampaui batasanmu.

Makanya, dengan kemampuanku yang sekarang Aku sebenarnya ingin bercita- cita menjadi Detektif atau Psikolog.

Tapi, lain kali aja ah, ceritanya..

Salam hangat,

Azi, Pelajar Lepas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Langit Pt. II

30 Oktober

Masakini