It's Just A Sweet Corn..
Hmmm..
bingung juga ya, mau mulai dari mana..? Sudah lumayan lama gak nulis. Ini bukan cerita tentang merayakan tahun baru kok, ini hanya cerita tentang jagung.
Iya, jagung..
Jadi, ceritanya seperti ini. Di malam tahun baru ini, kalau biasanya orang-orang bakar ayam, bakar jagung, bakar semangat. Entah kenapa pada malam ini. Tiba-tiba, My Mam ingin makan jagung rebus..
Lah, kocak. biasanya 'kan orang beli jagung di tahun baru buat dibakar, tapi My Mam sepertinya ingin mencoba hal baru dia pengen jagungnya direbus.. yaudah Gua turutin ajah, mungkin ini keinginan yang sudah dia idamkan sejak dulu.
Akhirnya, dia menyuruh Gua dan Bokap pergi mencari jagung manis, Gua di bonceng Bokap naik motor, mencoba mencari di daerah sekitaran rumah. Sambil jalan, Gua sesekali menengok ke kiri atau ke kanan. Mencari tanda- tanda keberadaan tukang jagung. Biasanya, tandanya itu pertama, ada abang-abang atau ibu-ibu pake jaket, kedua, sampingnya karung berisi jagung-jagung. (Bukan jagung berisi karung-karung).
Sekalinya gua lihat ada ibu- ibu pake jaket, langsung gua mencari karung berisi jagung. Ada sih. Tapi, kayaknya itu jagung buat sayur asem deh. Soalnya, adanya di tukang sayur. Yaudah gua lewatin. Karena, gua mencari jagung manis bukan jagung asem.
Dan, yang dicari pun muncul. Diseberang jalan, Gua melihat ada ibu-ibu, sampingnya, ada karung-karung berisi jagung, terus ditambah lagi disampingnya ada abang-abang lagi ngipasin jagung bakar. Tapi, gua ragu dia jualan apa emang lagi bakar-bakar. Bokap gua langsung berhenti, terus dia berkata ke Gua,
"Udah turun, beli sana.."
"Nggak, ah.. malu" kata Gua.
"Lah, kenapa malu. Kan beli..?" Tanya Bokap gua lagi.
Gua yang masih ragu-ragu pun menjawab,
" Nggak, soalnya Itu dia beneran jualan apa buat konsumsi sendiri..?" Tanya Gua.
Sambil memutar balik motornya mendekati tukang jagung tersebut. Bokap bilang,
"Lah, emang orang mana yang makan jagung banyak begitu..!?"
Pas didepan tukang jagungnya dan berhenti tepat didepan tumpukan jagung.
Tiba-tiba, kaki bokap gua tergelincir sehingga menyebabkan motor oleng ke kiri. Gua udah denger tuh ibu- ibu tukang jagung ama temennya disamping tereak "Eeeeh!!.. Eh! Eeeeh!!." (Gak tau juga sih antara dia khawatir, Gua sama Bokap jatoh atau lebih khawatir jagung-jagungnya hancur rusak tertimpa dua manusia ini). Tapi, dengan sigap gua coba buat menahan dengan kaki kiri gua. Dan.. bersyukur, kita gak jadi jatoh.
Ibu-ibunya sama temennya langsung ketawa.. gua juga coba buat stay cool dan ketawa sambil bilang ke Bokap.. "Kenapa sih, Pak?" (Padahal dalem hati masih dag dig dug. Seandainya, gua jatoh ke tumpukan jagung tersebut juga mungkin gua bakalan stay cool. Terus gua tatap mata ibu-ibunya sambil bilang "kita udah disurga ya bu..? kok ada bidadari" ) Bokap juga stay cool sambil bilang "Gapapa kok.." padahal abis kepeleset plastik.
Gua langsung ajah melupakan hal itu, terus bilang " Bu beli jagungnya, dong". Terus gua nengok ke Bokap minta duitnya. Dia cuman nengok sambil bilang "Lah, bukannya duitnya di kamu..?" Gua bengong "Lah bukannya duitnya di bapak?". Dan, kami memutuskan untuk mengambil uangnya dulu. Pas perjalanan balik. Bokap bilang "Untung tadi gak jatoh ya.. udah belom beli, bikin jagung orang berantakan doang". Gua cuma ketawa.
Yeah.. Tragedy plus Time equals comedy
Timeskip..
Akhirnya, kita mendapatkan empat buah jagung dengan harga dua belas ribu rupiah. Sampai rumah, gua langsung masak dengan cara direbus.. tidak digoreng. Ternyata masak jagung itu ada caranya juga,
Pertama, jagung harus dikupas terlebih dahulu dari kulit dan dipisahkan rambut-rambutnya sebelum dimasak. (Kecuali, anda mau makan jagung tersebut beserta kulit dan rambut-rambutnya yang tidak direbonding untuk merasakan extreme cullinary).
Kedua, masak jagung direbus selama kurang lebih 10 menit di air mendidih (Jangan di air terjun) atau sampai jagung tersebut berubah warna menjadi lebih kekuningan (Tapi, tidak sekuning rambut Songoku dalam mode super Saiyan).
Ketiga, matikan kompor (Jangan usaha orang lain yang dimatikan) lalu diamkan jagung tersebut sebentar di air (tapi, jangan terlalu lama karena gak enak didiemin). Yang katanya My Mam, itu untuk membuat jagung terasa lebih manis (Walaupun tidak semanis janji-janjimu).
Pas jadi, My Mam langsung cobain dan dia bilang, "Mamah mah lebih suka jagung itu kaya gini, direbus, manis. Dibandingin dibakar, pahit, ada gosong-gosongnya.." Mungkin, My Mam salah mengartikan antara jagung dan kehidupan.
And, that is my journey to let my mom felt the sweet corn in 2018
Yeah, it's just a corn 🌽🌽 with the sweetness..
Thanks for everything in 2018.
Get ready to be a better person in 2019...
Salam hangat,
Azi, Pelajar Lepas
Komentar