Peran

"Aku selalu percaya bahwa kita hidup di dunia ini selalu memegang peranan, ada yang bilang bahwa peran ada antagonis, protagonis dan tritagonis. Tetapi, menurut ku yang namanya baik dan jahat itu sekarang adalah sesuatu yang rancu.

Karena, sejatinya semua manusia  itu selalu berjuang untuk kebaikan mereka sendiri."

Apalagi melihat situasi yang sekarang, dimana banyak pihak yang merasa benar sendiri dan merasa bahwa tindakan yang mereka lakukan itu didasari untuk kebaikan semuanya. Aku pernah berdoa dan bertanya pada tuhan "Apa itu kebaikan universal?".. Yah, jawaban tuhan, hanya diam. Mungkin sama seperti kita menghadapi ujian akhir sekolah.

Apakah kita akan bertanya kepada pengawasnya, jawaban dari setiap soal yang diberikan. Tentu tidak, karena kita tahu, mereka sudah pernah mengajarkan, mengeluarkan tenaga mereka untuk menerangkan, dan sekarang tugas kita untuk menjawab kepercayaan mereka.

Apakah kita bisa mendapatkan nilai bagus dengan cara baik, atau mencontek orang lain yang lebih pintar, atau membandingkan setiap jawaban mereka dan memikirkan pilihan yang kita ambil. Semuanya bisa saja, karena, itu untuk satu tujuan agar mendapat nilai bagus. Untuk kebahagiaan kita, kebahagiaan orangtua, orang terdekat, orang tersayang.

Tapi, jika gagal dan tidak mendapat nilai bagus. Selama masih diberi kesempatan untuk ujian remedial, masih ada kesempatan. Selama diri ini tidak kehilangan senyum, masih percaya diri dan mau berubah.

"Kehilangan kesempatan untuk mendapat nilai baik, itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita kontrol, tetapi kehilangan senyum dan percaya diri itu adalah pilihan kita."


Salam hangat,


Pelajar Lepas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Langit Pt. II

30 Oktober

Masakini